Sabtu, 17 Desember 2011

Arti lambang garuda pancasila

Tentang Garuda

GARUDA adalah burung yang sering dijadikan lambang oleh berbagai masyarakat dunia. Orang Mesopotamia, Mesir, India, Indonesia, bangsa asli Amerika, Indian mengenal burung itu, seperti tercermin dalam sistem kepercayaan, legenda maupun simbol masyarakat mereka.

Dalam dunia ilmiah fauna, nama Burung Garuda tidaklah dikenal, namun demikian Burung Garuda yang menjadi lambang negara Republik Indonesia diciptakan dengan rupa representasi Elang Jawa atau Javan Hawk-Eagle Nisaetus Bartelsi dengan warna bulu emas



Keberadaaan dan sejarahnya bahkan sudah tercipta jauh lebih lama dibanding berdirinya Negara Indonesia. Burung suci ini juga dapat ditemukan dalam mitologi Hindu dan Buddha.

Di dalam mitologi Hindu, Garuda digambarkan sebagai setengah manusia dan setengah burung yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu dan merupakan raja dari para burung. Pada kisah Baghawad Gita juga disebut nama Burung Garuda oleh Khrisna di tengah perang Barata Yudha di Kurusetra, “Of birds, I am the son of Vinata (Garuda)”. Sedangkan di dalam mitologi Budha, Burung Garuda digambarkan sebagai predator yang hebat dan pintar serta memiliki kemampuan berorganisasi secara sosial.



Garuda muncul dalam berbagai kisah yang melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Pada tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai “Tuan segala makhluk yang dapat terbang” dan “Raja Agung Para Burung”. Mirip penggambaran Simurgh Yang Agung, Raja para burung, dalam Kisah Musyawarah Burung karangan seorang Sufi Agung, Faridu ‘Din Attar.

Posisi mulia Garuda dalam tradisi Indonesia sejak zaman kuno telah menjadikan Garuda sebagai simbol nasional Indonesia, sebagai perwujudan ideologi Pancasila.



Menurut lampiran pada Peraturan Pemerintah no 66 tahun 1951, menjelaskan bahwa lukisan garuda diambil dari benda peradaban Indonesia yang tergambar pula pada beberapa candi sejak abad ke 6 sampai ke 16. Raja-raja di Indonesia sudah sejak lama memakai lambang Garuda. Seperti dalam sebuah buku tentang lambang-lambang kerajaan yang terbit sekitar tahun 1483, termuat lambang Raja Jawa yang memperlihatkan seekor burung Phoenix di atas api unggun, sedangkan Raja Sumatra berlambang rajawali digambar dari samping dengan kedua cakarnya mengarah ke depan.

Makna Lambang Garuda Pancasila

“Maka buatlah peringatan, sesungguhnya peringatan itu manfaat (9). Akan membuat peringatan orang – orang yang takut kepada Alloh Ta’ala (10)” QS Al ‘Ala 9 – 10

Pilihan untuk menggunakan Garuda sebagai lambang juga merupakan simbol tersendiri

“Semua binatang yang bergerak di muka bumi, dan semua binatang yang terbang dengan sayapnya, namun kesemuanya itu adalah jenis – jenis makhluk yang banyak persamaannya dengan kamu, tiadalah Kami alpakan segalanya di dalam Kita, kemudian mereka akan dihimpunkan kepada Tuhannya” QS Al An’am 38

“Jasad – jasad ini semuanya adalah sangkarnya burung“ (Abu Bakar Ash Shiddiq dalam kitab Ayyuhal Walad karangan Imam Ghozali)



Dari dasar di atas tahulah kita bahwa burung adalah perlambang jiwa manusia, sedang Garuda dalam masyarakat Indonesia, dikenal sebagai burung raksasa. Dengan begini terjalin pengertian bahwasanya Garuda melambangkan pengertian manusia yang berjiwa besar. Selain itu, Garuda juga merupakan simbol Indonesia sebagai Bangsa yang Besar juga Negara Besar.
Kekayaan alam yang luar biasa melimpah, dengan luas wilayah 5.200.000 km2, terletak di khatulistiwa yang menjadikan Indonesia beriklim paling nyaman – iklim tropis, terletak di anatara dua benua dan dua samudera, dilewati deretan pegunungan, menjadikan Indonesia memiliki potensi alam yang luar biasa. Sejarah menunjukkan Indonesia adalah penghasil rempah – rempah utama dunia. Negara dengan sumber kekayaan tambang yang luar biasa, lengkap dan melimpah. Jutaan jenis hewan dan tumbuhan ada di Indonesia. Laiknya potongan surga yang turun ke dunia, bahkan dikatakan bahwa Indonesia adalah Atlantis itu sendiri
Keragaman penduduk. Menurut statistik, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia. Terbesar ketiga setelah China dan India. Perbedaannya adalah Indonesia dihuni oleh beragam etnis, suku, ras, bahasa, agama, dan adat istiadat bandingkan dengan China atau India yang relatif tidak memiliki banyak perbedaan. Maka boleh dibilang Indonesia merupakan negara dengan keragaman penduduk terbesar di dunia.
Indonesia adalah Bangsa dan Negara yang memiliki sejarah panjang dan kompleks. Membicarakan sejarah Indonesia sama halnya membicarakan sejarah dunia (Api Sejarah jilid 1). Bahkan hubungan diplomatik internasional Indonesia sudah terjalin sejak sebelum Abad 7 M. Ditandai dengan catatan “Berita Dinasti Tang”, catatan Ma Huan – seorang China muslim,“Ying-yai heng-lan” dan makam Fatimah binti Maimun di Desa Leran, Gresik.
Potensi kejayaan Indonesia, melihat betapa luasnya wilayah Indonesia, kekayaan alamnya yang melimpah, jumlah penduduknya yang banyak, terbitnya persatuan dan kesatuan di atas perbedaan, dan semakin tumbuhnya kesadaran Cinta Tanah Air, jika dan hanya jika Indonesia bisa mengusir kutu dan parasit yang menempel di bulunya maka Indonesia akan berjaya gilang gumilang. Inilah yang dicita – citakan oleh Lambang Garuda Pancasila, menjadi Bangsa & Negara yang besar !
Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.
Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga untuk melaksanakan perubahan ke arah kebaikan.
Posisi burung Garuda yang dijadikan lambang adalah posisi burung yang sedang terbang, bukan yang sedang diam
Dalam QS An Nahl 79, Alloh Berfirman, “Apakah mereka tidak memperhatikan burung yang mudah terbang di udara?”
juga di dalam QS Al Mulk 19, “Apakah mereka tidak memperhatikan burung yang terbang di angkasa itu?”
Maksudnya posisi terbang adalah Bangsa Indonesia haruslah terus bergerak menuju perubahan dan siap terhadap perubahan.
Lehernya menoleh ke kanan, dalam ajaran Islam, posisi kanan itu disebut “Ash-habul yamiin” artinya melambangkan hal – hal yang baik. Sedang sebelah kiri disebut “Ash-habusy syimaal” dan melambangkan hal – hal yang negatif. Ini merupakan perlambang bahwa jiwa – jiwa Bangsa Indonesia haruslah bergerak ke arah kebaikan. ini sesuai dengan QS Al Baqoroh 148, “Maka berlomba – lombalah menuju kebaikan“
Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia “merah-putih” sedang di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila. Merupakan sebuah interpretasi dan lambang dari isi Pancasila. Pengaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut :
Bagian tengah terdapat simbol bintang bersudut lima yang melambangkan sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. Lambang bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, mengandung makna nur cahyo, atau dalam bahasa Qur’an Nuurun ‘ala nurrin. Bintangnya memiliki sudut lima, maksudnya untuk menerangi Dasar Negara yang lima (Pembukaan UUD ‘45 alinea 4), Sifat Negara yang lima (pembukaan UUD ’45 alinea 2), dan tujuan negara yang lima (Pembukaan UUD ’46 alinea 4). Sedangkan latar berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna asli, yang menunjukkan bahwa Berkat Rohmat Alloh adalah sumber dari segalanya
Di bagian kanan bawah terdapat gambar rantai yang melambangkan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkait membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.
Di bagian kanan atas terdapat gambar pohon beringin yang melambangkan sila ketiga, Persatuan Indonesia. Pohon beringin digunakan karena pohon beringin merupakan pohon yang besar di mana banyak orang bisa berteduh di bawahnya, seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa “berteduh” di bawah naungan negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.
Kemudian, di sebelah kiri atas terdapat gambar kepala banteng yang melambangkan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Lambang banteng digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
Dan di sebelah kiri bawah terdapat gambar padi dan kapas yang melambangkan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas digunakan karena merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini.
Jumlah bulu pada burung Garuda
17 – helai bulu pada masing masing sayap, melambangkan tanggal 17
8 – helai bulu pada ekor artinya melambangkan bulan 8 atau Agustus
45 – helai bulu pada leher burung garuda melambangkan tahun kemerdekaan yaitu tahun 1945
Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika” berwarna hitam.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata “bhinneka” berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata “tunggal” berarti satu, kata “ika” berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan “Berbeda beda tetapi satu jua”, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan.
Melambangkan dan menegaskan bahwa meski memiliki keberagaman suku bangsa, adat budaya, ras, bahasa, agama, dan kepercayaan tetapi dengan persatuan dan kesatuan dapat mewujudkan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini adalah peringatan bagi kita untuk menjaga persatuan, mengedepankan hormat menghormati dan toleransi di atas perbedaan untuk mencapai kebaikan bersama.

www.nkrihargamati.com

Senin, 05 Desember 2011

pemberitahuan

bagi kelas berapapun yang mau ikut jangan lupa minta ijin kepada orang tua dengan cara mengumpulkan surat ijin yang sudah dibagikan. dan bagi yang belum punya harap segera lapor dan minta surat ijinnya...

jangan lupa juga kontribusinya,,
bagi yang kelas VII bayar 50.000
bagi yang kelas VII bayar 40.000
bagi yang kelas IX  bayar dana sukarela minimal 10.000. hehehe... (itung2 bayar konsumsi)/ :p

segera kumpulkan k sekretaris buat surat ijinnya...dan segera kumpulkan uang pembayarannya ke bendahara.. terima kasih atas perhatiannya... :)

DIKLAT PASVENDUSA

Pasdusa dan Pasvenus proudly present...


DIKLATGAB PASVEN-DUSA
waktu     : Jum'at 14.30 - Minggu 10.00
tanggal   :  23-25 Desember 2011
tempat   :  Lapangan Bangkingan
                RT 04 RW 01 Kelurahan Bangkingan.  
                Kecamatan Lakar Santri, Surabaya
acara     :1.materi (sejarah merah putih, lagu indonesia raya, paskibra, dan materi penyusunan proposal)

              2.outbond (indoor dan outdoor)

              3.renungan Tunas Merah Putih oleh Trisula
               pasti seru................!!!!!!!
peserta  : kelas VII dan VIII wajib bagi yang sudah bayar
               kelas IX bagi yang mau ikut dan ada kendaraan


jangan lewatkan....
feel the experience and get a meaningfull life....

Minggu, 04 Desember 2011

INDONESIA RAYA



Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Republik Indonesia. Lagu ini pertama kali diperkenalkan oleh komponisnya, Wage Rudolf Soepratman, pada tanggal 28 Oktober 1928 pada saat Kongres Pemuda II di Batavia. Lagu ini menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme seluruh nusantara di Indonesia yang mendukung ide satu "Indonesia" sebagai penerus Hindia Belanda, daripada dipecah menjadi beberapa koloni.

Stanza pertama dari Indonesia Raya dipilih sebagai lagu kebangsaan ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.

Indonesia Raya dimainkan pada upacara bendera. Bendera Indonesia dinaikkan dengan khidmat dan gerakan yang diatur sedemikian supaya bendera mencapai puncak tiang bendera ketika lagu berakhir. Upacara bendera utama diadakan setiap tahun pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Upacara ini dipimpin oleh Presiden Indonesia.


Senin, 14 November 2011

PasGo (pasdusa gowes)

sebagai wacana bahwa akan diadakan acara gowes bersama yang kemungkinan dilaksanakan pada :
hari     : minggu
tanggal: 20 november 2011
lokasi : ngumpul di sekolah dan start mulai dari jalan darmo denga rute yang belum ditentukan... :p

kemungkinan acara ini akan dihadiri juga oleh teman2 yang lain, mungkin dari dallas atau muhammadiyah, ataupun teman2 yang lain...
mari kita ramaikan acara ini.. :)

SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH



Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki bendera yang berwarna merah putih dengan bentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran lebar 2/3 (dua pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama. Warna merah dan putih mempunyai arti yang sangat dalam, sebab kedua warna tersebut tidak begitu saja dipilih dengan cuma–cuma, melainkan melalui proses sejarah yang begitu panjang dalam perkembangan Bangsa Indonesia.

Selain itu, sangsaka merah putih memiliki peraturan tersendiri bagi setiap warga Indonesia, yang diatur dalam UUD 45 pasal 35, UU No 24/2009, dan Peraturan Pemerintah No.40/1958 tentang Bendera Kebangsaan Republik Indonesia.

Sebagai warga Negara Indonesia yang cinta akan Negaranya, wajib bagi kita untuk mengetahui sejarah dan mengenal arti symbol yang terdapat pada sangsaka merah putih. Berikut awalmula.com mengulas seputar Sejarah Bendera Merah Putih yang di sadur dari Wikipedia.

Senin, 07 November 2011

Lagu-lagu Penyemangat

'SUBERAREKA"

SUBERAREKA SUBERAREKA
ARENA MAJENJENG
MAJENJENGE MEREKETEHE
KETEHE MEKEHE



INILAH PASDUSANYA YANG JAYA

PASDUSA YANG PERKASA
PASDUSANYA YANG PALING JAYA
SIAPA PELATIHNYA?



"BARIS"

SAMAKAN SAMAKAN SAMAKAN
SAMAKAN LANGKAHMU DENGAN DEPAN
ATURLAH BARISANMU
KOBARKAN SEMANGATMU
PASKIBRA 21 NOMER SATU


Sejarah Paskibra

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) dan
Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) "PERLU DI INGAT PERBEDAANNYA"
Orang pertama yang mengerek atau mengibarkan bendera (Pusaka) adalah Bapak Latief Hadiningrat dan Suhud pada detik-detik Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Dalam Memperingati HUT RI 1946, Bapak H. Muntahar (Ajudan Kepresidenan), merujuk lima orang wakil daerah yang tinggal di Yogyakarta, salah satunya Titiek Dewi, Siswa SLTA Sumbar. Bapak H. Muntahar merujuk lima orang wakil daerah maksudnya disamakan dengan lima sila dalam Pancasila.

Diklat Liting 1


Pasdusa Liting 1, setelah bertugas.. :)


Trisula Narsis mode : on ... :p


Numpang narsis euy... :D

Libur

Diberitahukan kepada seluruh anggota Pasdusa bahwa untuk latihan,
Hari     : Sabtu
Tgl       : 12 November 2011
Ket      : Latihan di liburkan untuk semua kelas
Alasan  : Abang-abangnya menjadi pembina pendamping di acara Pasdallas.
diharapkan agar semua anggota bisa memaklumi dan menggunakan kesempatan yang kosong tersebut dengan sebaik-baiknya.

tetap dijaga motivasinya... :)

Atribut Pasdusa

1. Lambang Pasdusa

Keterangan        :
                Lambang ini merupakan lambang pokok Pasdusa dan di pakai sebagai bendera, kop surat, serta lambang pada baju latihan (PDL). Adapun arti dari masing-masing lambang ini yaitu:
1)      Kuncup Teratai, maknanya adalah mampu menjadi yang terbaik di segala tempat dan keadaan karena bunga teratai dapat tumbuh dengan indah di atas air yang keruh sekalipun,
2)       Bintang Lima, maknanya adalah Pancasila serta, 5 (lima) janji dan kewajiban yang dimiliki dan harus dilaksanakan oleh anggota PASDASA
3)       Padi dan Kapas, maknanya adalah sikap keadilan sosial yaitu anggota PASDASA harus memiliki sikap adil dan kepedulian terhadap lingkungan sosial.
4)       Angka 21 dan Tulisan PASDUSA, maknanya adalah identitas atau pengenal dari Pasukan Pengibar Bendera SMP Negeri 21 Surabaya



2. Pin Pasdusa

Keterangan        :
Lambang ini dipakai sebagai pin para anggota Pasdusa yang telah mengikuti serangkaian pendidikan dan prosesi tertentu. Dalam lambang diatas terdapat lambang pokok dengan disertai sebuah perisai berwarna merah dan putih, bergariskan warna biru dan terdapat tulisan SMPN21 Surabaya sebagai identitasnya. Adapun pengertian masing-masing lambang yaitu:
1.       Perisai
Melambangkan sebuah upaya Pasdusa yang senantiasa mengarahkan para anggotanya untuk selalu berada dalam peraturan yang diharapkan, memiliki visi dan misi sesuai yang telah ditetapkan, dan yang paling penting mampu melindungi para anggotanya dari pengaruh dunia luar yang memiliki pengaruh negatif bagi mereka sehingga mereka memiliki karakter yang baik dalam diri mereka masing-masing.
2.       Warna biru tua
Melambangkan bahwa Pasdusa berada pada lingkungan sekolah menengah pertama (SMP)
3.       Tulisan SMPN 21 Surabaya
Identitas bahwa Pasdusa merupakan bagian dari SPMN 21 Surabaya dan berkembang disana.


3. Brevet Pasdusa

Brevet ini diberikan sebagai penghargaan bagi para anggota yang telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan, diantaranya yaitu:
1.       Bagi para anggota yang mampu menjaga sikap mereka baik dalam bidang kebersihan, ketertiban, kedisplinan, dan sopan santun, utamanya kepada bapak/ibu guru di sekolah
2.       Bagi para anggota yang bersedia secara ikhlas untuk selalu membimbing adik-adiknya, baik dalam waktu latihan maupun diluar latihan
3.       Bagi para anggota yang telah hafal dan mengamalkan lima janji dan lima wajib dalam kesehariannya
Adapun makna dari brevet ini yaitu dilambangkan dengan lambang pin yang telah bersayap, maksudnya bagi para anggota yang telah menerima penghargaan ini, mereka telah berkembang manjadi lebih baik dan diharapkan agar mereka semua mampu mengembangkan potensi diri mereka masing-masing.

4. Pakaian Dinas Latihan (PDL)

                Merupakan pakaian berlengan panjang yang terdapat lambang pasdusa di sebelah kirinya dan nama dada disebelah kanannya. Pakaian ini diberikan kepada para anggota yang telah mengikuti pandidikan dan latihan serta prosesi pengambilan. Tata cara pemakaian yaitu dengan memakai pakaian ini dan menggunakan celana trining olah raga dari sekolah.

Lima Janji dan Lima Wajib

5 (lima) Janji  PASDUSA :
Kami Anggota Paskibra,
  1. Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Bersendikan Pancasila dan UUD 1945
  3. Cinta Tanah Air dan Menghormati Lambang Negara
  4. Patuh dan Taat kepada Orang Tua, Guru, dan Atasan
  5. Menjaga Nama Baik Korps PASDUSA
5 (lima) Wajib PASDUSA :
  1. Melaksanakan dan Mengamalkan Kewajiban terhadap Tuhan YME, Pancasila, dan UUD 1945.
  2. Bersikap hormat terhadap Bendera Merah Putih dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
  3. Menghormati dan Menghargai serta Menjunjung Tinggi Kehormatan Orang Lain.
  4. Menjaga Kebersihan, Keamanan, Ketertiban dan Bertanggungjawab dimanapun berada.
Menjalankan Tugas dengan segala Konsekuensinya.

Jumat, 04 November 2011

Visi dan Misi PASDUSA

Visi         :
                Menyiapkan pasukan pengibar bendera di lingkungan SMPN 21 Surabaya yang berkarakter, bertanggung jawab dan memiliki jiwa kebersamaan, ketertiban dan kedisiplinan, serta mampu berprestasi, baik di luar maupun di dalam lingkungan sekolah sendiri.

Misi        :
1.       Memberikan pengenalan tentang Pasukan Pengibar Bendera di tingkat sekolah
2.       Merekrut siswa-siswi yang mampu dan bersedia untuk bergabung menjadi Pasukan Pengibar Bendera
3.       Mengadakan pendekatan awal kepada para anggota baru agar terjalin hubungan yang baik 
4.       Mengefektifkan waktu latihan dengan sebaik-baiknya
5.      Mengadakan pendidikan dan latihan guna memberikan ilmu lebih mengenai soft skill dan manajemen kepada para anggota
6.       Mempersiapkan latihan intensif dalam masa menjelang lomba paskibra yang akan di ikuti
7.       Memberikan motivasi kepada para anggota setiap selesai latihan agar mereka mampu memiliki jiwa yang pantang menyerah dan tahan banting
8.       Mengadakan kegiatan di luar latihan untuk mempererat rasa kebersamaan terhadap sesame
9.       Mengagendakan waktu khusus untuk rapat dan membicarakan program kerja yang akan dilaksanakan
10   Memberikan sebuah penghargaan bagi para alumni yang telah berhasil menyelesaikan masa tugas mereka, baik terhadap sekolah maupun terhadap Pasdusa